ADIT MUJECK: 2014

Wednesday, August 6, 2014

REOG PEMERSATU STRATA SOSIAL


Reog merupakan kesenian tradisional asli Ponorogo, Jawa Timur besutan Ki Demang Suryangalam pada abad ke-15 Masehi. Seiring berjalannya waktu, kesenian ini pun menyebar ke seluruh tanah air termasuk Gunungkidul.

Di Gunungkidul, reog dhodhog merupakan reog asli gagrak Gunungkidul. Reog ini dikenal dengan istilah reog keprajuritan. Berdasarkan sejarah berkembangan dan alur ceritanya, reog dhodhong sangat berbeda dengan alur cerita Reog Ponorogo. Alur ceritanya bersumber dari kepahlawanan Panji Asmarabangun dari jaman Jawa Klasik atau era Kerajaan Kediri, jauh sebelum era Majapahit dan Mataram.

Ciri khas reog dhodhog terletak pada kisah yang dituangkan dalam gerakan tariannya. Reog dhodhog menampilkan tarian pertempuran antara kelompok kiri dan kanan, yaitu hitam dan putih yang pada akhirnya dimenangkan kelompok putih. Pertempuran ini melambangkan peperangan antara kebatilan dan kebaikan yang menggambarkan bahwa kebenaran selalu menang pada akhirnya.

Pertarungan kedua belah pihak tersebut adalah antara ksatria perwira anonim yg disebut udheng gilig. Kemudian prajurit kavaleri yang naik kuda kepang dan prajurit infantri yg membawa tombak disebut rontek. Kedua kelompok pasukan ini memiliki penasihat yang disebut Bancak dan Doyok atau di Gunungkidul dikenal dengan sebutan Pentul dan Tembem.

Sebagai pengiring gerak tarian adalah musik ritmis sederhana yang terdiri dari kenong-kempul, bende dan gong serta dhodhog (kendang yang ditabuh dengan alat pemukul). Namun, seiring dengan perkembangannya, musik pengiring menjadi bervariasi dengan tambahan tamtam, jedor, kecrek dan drum. Kesenian ini memiliki ciri khas gerak ritmis sederhana. Gerakannya kasar, mudah diikuti dan dapat dimainkan siapa saja yang mau menjadi peraga reog.

Kostumnya secara umum adalah rompi, slempang, surjan, blangkon, klinthing untuk pemain dan jarik serta celana untuk semua pemain. Ciri khas dari kostum reog Gunungkidul adalah pakem yang memakai kuluk, slempang dan surjan. Sedangkan, rompi dan kacik adalah kostum modifikasi.

Berdasarkan data di Ensiklopedi Gunungkidul yang bersumber dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul tahun 2012, jumlah grup seni reog di Gunungkidul ada 192 grup, yang terbanyak berada di Kecamatan Wonosari sejumlah 23 grup.

Sejumlah grup yang aktif dan produktif di antaranya: Reog Panca Seta, Karangrejek, Wonosari; Reog Turangga Manunggal Suci, Semanu; Reog Sido Rukun, Nglipar; Reog Mekar Sari, Ponjong; Reog Puji Lestari, Tepus; Reog Langen Budi Utomo, Gaduhan Hargosari;Reog Krido Muda, Ngawen; Reog Margo Muda Budaya, Karangmojo, Reog Turangga Muda, Girisubo; Reog Turangga Muda, Purwosari; Reog Nawangsih, Paliyan; Reog Sendang Budaya, Rongkop; Reog Panji Putri Ngesti Budaya, Tanjungsari; Reog Pangestu Margo, Panggang; Reog Sekar, Semin; Reog Kaloka, Kemadang, Tepus; Reog Pangestu Marga Budaya, Planjan, Paliyan; Reog Dwi Tunas Harapan, Tunggul, Semanu; Reog Mega Budaya, Wiladeg, Karangmojo.

Di luar dari sejarah dan asal muasal reog Gunungkidul, reog merupakan tarian rakyat atau folkdance yang merupakan satu alat pemersatu warga masyarakat yang terdiri dari berbagai macam strata sosial. Secara sosial, reog mampu menjadi media penembus kasta. Seperti halnya dalam kehidupan masyarakat perdesaan di Gunungkidul yang terkenal guyub rukun, hormat menhormati satu sama lain. Bahkan, jika ada kaum bangsawan pun akan melebur dalam suasana tersebut.

Fungsi reog sebagai pemersatu segala profesi dan tingkat sosial ini terlihat juga pada pemainnya yang terdiri dari orang-orang dari berbagai macam profesi. Seperti halnya yang terlihat dari salah satu grup reog dari Padukuhan Ngringin Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo, yakni Reog Marga Muda Budaya yang pemainnya terdiri dari pegawai negeri, buruh, petani, bahkan para pelajar. Grup reog pada mulanya merupakan kelompok reog yang memperagakan reog dhodhog gagrak asli Gunungkidul, namun dalam perkembangannya lebih sering memperagakan reog kreasi baru atau reog dhodhog yang telah dimodifikasi.

Reog juga merupakan salah satu kesenian yang identik dengan kegiatan bersih desa dan rasulan yang diselenggaraan setiap tahun. Sehingga, dapat dikatakan bahwa kesenian tradisional tidak hanya sebatas gerakan tari tanpa makna, di luar keindahan gerak dan musik pengiring, sebuah kesenian tradisional dapat menjadi media untuk menjaga persatuan warga Gunungkidul. Inilah alasan kenapa seni pertunjukan rakyat ini dapat lestari di Gunungkidul.

Monday, June 30, 2014

PITUTUR : Orang Tua dan Anak

PITUTUR : ORANG TUA DA ANAK

Semua orang pernah menjadi anak dan pada saatnya nanti akan menjadi orang tua. Demikian pula orang tua pernah juga menjadi anak. Alangkah indahnya bila orang tua dan anak melakukan yang terbaik untuk diri mereka pada masa mereka menjadi orang tua maupun anak supaya tidak menyesal di kemudian hari.

Pitutur ini dicuplik dari Layang Madubasa, Ki Padmasusastra Ngabèi Wirapustaka di Surakarta, 1912. Pitutur asli dalam bahasa Jawa dapat dibaca dengan tulisan berhuruf miring sedang terjemahan agak bebasnya ada di bawahnya. Selamat membaca, kiranya bermanfaat.


1. AYAH DAN IBU INGIN ANAKNYA MENJADI ORANG UTAMA

Bapa biyung iku kêtêmpuh mikir marang anake supaya ing têmbe bisa dadi wong mursid, ora cukup mung ngrupakake bôndha bau dipitayakake marang guru bae, iya uga kudu mikir marang kadadiyaning têmbe gone ngomah-omahake bisaa olèh bocah bêcik, yèn bocah lanang amiliha bocah wadon kang ayu rupane, bêcik atine, yèn anak wadon olèha bocah lanang kang pintêr trahing kartiyasa (= priyayi).

TERJEMAHAN: Yang selalu dipikirkan kedua orang tua kepada anaknya adalah supaya di kemudian hari menjadi orang yang utama dalam hidupnya. Tidak cukup menyediakan biaya, tenaga dan mempercayakan kepada guru saja. Tetapi juga harus memikirkan saat anak berkeluarga nanti bisa mendapat suami atau istri yang baik. Kalau anak laki-laki hendaknya bisa memperoleh istri yang cantik dan baik hati, kalau anak perempuan bisanya memperoleh suami yang pandai syukur keturunan priyayi.


2. TANGGUNGJAWAB KEPADA ANAK: SEUMUR HIDUP

Suka bungaha yèn kowe ginanjar dening Pangeran: duwe anak, nanging rumasaa yèn anak iku dadi têtanggunganmu gêdhe ing atase kuwajibanmu, mulane aja pêgat ênggonmu nglakoni kuwajiban mau: bapa dadi pangayomaning anak, dibisa murih wêdining anak marang bapa kongsi umur 20 taun, sarta dibisa mardi ngajèni marang bapa kongsi tumêkaning pati. Dene kuwajibaning bapa dadi paguroning anak kongsi umur 10 taun, nglungguhana dadi sudarmaning anak kongsi umur 20 taun, sarta dadia sumitraning anak kongsi tumêkaning pati, yèn lali mung dèn elikake.

TERJEMAHAN: Berbahagialah kalau kita kalau Tuhan menganugerahkan anak kepada kita. Tetapi ingatlah bahwa mempunyai anak berarti punya kewajiban untuk bertanggungjawab. Jangan kendor dalam melaksanakan kewajiban tersebut: Ayah adalah pengayom anak. Upayakan supaya sampai umur 20 tahun anak takut kepada ayah dan tetap menghormati ayah sampai mati. Adapun kewajiban bapak sebagai guru adalah sampai anak umur 10 tahun, selanjutnya menempatkan diri sebagai ayah sampai umur 20 tahun, dan terakhir tetap menjadi teman bagi anak sampai mati. Bila anak lupa cukup mengingatkan.


3. MENYEKOLAHKAN ANAK: TABUNGAN SEUMUR HIDUP

Nglêbokake anak marang pamulangan, iku padha uga karo nglêbokake dhuwit marang celengan kang ora binukak ing salawas-lawase sarta bakal olèh uyah-uyahan saka nggone ora motangake.

TERJEMAHAN: Menyekolahkan anak sama dengan menyimpan tabungan yang tidak pernah dibuka selama-lamanya dan akan memperoleh bunga dari hasil tidak meminjamkannya.


4. HASIL MENYEKOLAHKAN ANAK: DINIKMATI BANYAK ORANG

Bocah kang pinardi ing kapintêran kalêbokake marang pamulangan akire ora mung gawe kabêgjaning bocah iku bae, iya uga tumular ing akèh.

TERJEMAHAN: Anak yang dididik supaya pandai, disekolahkan, pada akhirnya tidak hanya memberi manfaat pada anak itu saja tetapi juga kepada orang banyak.


5. YANG LEBIH UTAMA: TANAMKAN JIWA PENGABDIAN DAN KESETIAAN

Anggêgulanga anak tinanduran wijining kadarman, iku angluwihi utama tinimbang winuruk lakuning tatakrama, sarta pêrdinên anduwèni pambêgan sêtya tuhu, iku angluwihi ajining kawasisan, D. K. 1912. No 87. Piwulang Logevrijmetselaar, Vrijdenker.

TERJEMAHAN: Menanamkan nilai-nilai pengabdian lebih utama daripada mendidik tatakrama. Menanamkan sifat setia lebih bernilai daripada kepandaian.


6. KASIH SAYANG KEPADA ANAK: TIDAK PERLU DIPAMERKAN

Kabêcikan sarta katrêsnaning bapa biyung marang anak, aja sok dipamèr-pamèrake marang liyan, mundhak diewani, iku dudu prakara anèh.

TERJEMAHAN: Kebaikan dan kasih-sayang ayah ibu kepada anak tidak usah dipamerkan kepada orang lain. Hanya akan menumbuhkan ketidak-senangan. Hal tersebut bukan barang aneh


7. JANGAN MEMANJAKAN ANAK

Kawajibaning bapa marang anak, kajaba awèh sandhang pangan sadurunge mêntas, awèh wiji pitutur bêcik, tinandurake ing angên-angêning bocah, supaya tuwuh budine rahayu, sarta pinrêtêk ing piwulang kang amumpuni, iku bakal langgêng uripe kapenak, nganti tumêka ing pati dadi wong utama, beda karo anak kang dinama-dama, winehan rajabrana agung, inguja sakarêpe, iku ora mêsthi dadi bêcik, luput-luput malah dadi wisaning awake: bisa dadi papa, rajabranane wis andhisiki lunga jrone jibar-jibur.

TERJEMAHAN: Kewajiban bapak kepada anak selain mencukupi sandang pangan sebelum anak itu mandiri, juga memberi pitutur yang baik, menanamkan dalam sanubari supaya menjadi anak yang berbudi baik dan memberikan pendidikan yang mumpuni. Hal ini merupakan bekal sehingga di kemudian hari anak akan hidup senang, menjadi orang utama sampai matinya. Lain halnya dengan anak yang dimanjakan dengan harta benda dan dibiarkan semaunya sendiri. Tidak akan menjadi baik, salah-salah menjadi racun yang mengakibatkan kepapaan. Hartanya pergi lebih dahulu selama ia bersenang-senang.


8. MEMANJAKAN ANAK: MERACUNI DIRI SENDIRI

Anggêdhèkake atining bocah kang marga saka ing pangugung, iku prasasat awèh wisa marang awake dhewe

TERJEMAHAN: Menyenangkan hati anak dengan memanjakan sama dengan meracuni kepada diri sendiri


9. ANAK: TAKUT DAN MENURUT KEPADA AYAH, SAYANG KEPADA IBU

Mungguhing anak marang bapa biyung: (1) Marang bapa, diwêdi sarta ambangun turut, iku wis ngènthèngake kuwajibaning bapa. (2) Marang biyung, diasih trêsna, nanging aja ngadi-adi, iku wis mayarake kuwajibaning biyung.

TERJEMAHAN: Yang seharusnya dilakukan anak kepada ayah dan ibu: (1) kepada ayah takut dan menurutlah. (2) kepada ibu cintailah sewajarnya. Itu sudah meringankan kewajiban ibu. ke3dua hal tersebut sudah meringankan kewajiban kedua orang tua.


10. ANAK: MENURUT KEPADA AYAH DAN IBU

Nurut parentahing bapa biyung iku: pait, sumurupe lêgi: yèn wis duwe anak.

TERJEMAHAN: menurut kepadaa ayah dan ibu itu pahit. Tahunya manis kalau sudah punya anak sendiri.

11. BAPAK: TIDAK MINTA BALASAN MACAM-MACAM
Katrêsnaning bapa marang anak, ora anjaluk walêsan kang adi aèng, mung jaluk dituruta parentahe, iku wis ngènthèngake têtanggunganing bapa, aja malês ngadi-adi anjaluk diugung, iku ngabotake têtanggunganing bapa.
TERJEMAHAN: Cinta ayah kepada anak tidak meminta balasan yang tinggi dan sulit. Cukup dituruti perintahnya. Hal tersebut sudah meringankan tanggungan ayah. Jangan minta dimanjakan karena akan memberatkan beban ayah.

12. AYAH IBU: HANYA MENETAPI KEWAJIBAN
Ala bêciking anak saka panggawening bapa biyung, yèn anak iku dadi ala, bapa biyunge kang luput, yèn dadi bêcik, mung lagi nêtêpi prajanjian, sah utange kang ora bakal disauri (utanging anak marang bapa biyung).
TERJEMAHAN: Baik buruknya anak adalah hasil perbuatan orang tua. Kalau anak menjadi jelek, yang salah kedua orang tuanya. Kalau anak menjadi baik, hanya karena menetapi kewajiban sebagai orang tua. Hutang anak lunas tanpa harus mengembalikan.

13. PERTOLONGAN ORANG TUA: TIDAK BISA LANGGENG
Anak kang ngandêlake pitulunganing bapa biyung, amarga koncatan musthikaning kawruh: istiyar lali yèn bapa biyunge bakal ora langgêng trêsna lan rumêksane, dening prakara sapele: mati.
TERJEMAHAN: Anak yang mengandalkan bantuan orang tua karena tidak memiliki bekal ilmu pengetahuan hendaknya ingat bahwa kasih dan pemeliharaan oleh orang tua tidak langgeng karena satu hal: kematian.


KESIMPULAN

Mempunyai keturunan adalah anugerah Allah. Orang tua seharusnya tidak menyia-nyiakan anugerah tersebut. Siapkan diri dan siapkan anak sehingga kelak menjadi orang yang utama. Menyekolahkan anak merupakan tabungan yang tidak pernah dibuka seumur hidup. Anak yang berpendidikan akan bermanfaat untuk orang lain disamping untuk diri sendiri. Oleh sebab itu sejak awal jangan kita memanjakan anak, karena buahnya hanya merupakan racun bagi diri sendiri. Amat penting untuk menanamkan nilai-nilai pengabdian dan kesetiaan kepada anak.

Anak harus takut dan menurut dan sayang kepada kedua orang tua. Anak jangan minta dimanjakan. Orang tua tidak meminta balasan macam-macam, karena hanya menetapi kewajiban sebagai orang tua.

Saturday, June 28, 2014

Kultum Malam Lailatul Qadar masjid Al-Ikhlas Gatos


Kultum Malam Lailatul Qadar

Bismillahirrohmanirrohim..
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Bapak-bapak, ibu-ibu, sedherek jama’ah isyak lan tarawih ingkang di mulyaken. Monggo kita sedhoyo dherekaken Puji Syukur marang Allah SWT ingkang sampun pepareng Rahmat lan Hidayahnipun sehingga kita sedaya saged rawuh wonten Masjid At-Taqwa punika. Sholawat sarta salam kagem junjungan kita Nabi besar Muhamad SAW.

Wonten ing kesempatan niki kula ajeng ngaruraken sekedik “Bab Malam Lailatul Qadar”.
Malam Lailatul Qodar yaiku malam kang Allah nderekaken wahyu Al-Qur’an marang Nabi Muhammad SAW. Ingkang di jelasake wonten QS Al-Qadr ayat 1-5, malam Lailatul Qadar iku malam kang Allah nderekaken Al-Qur’an, malam iki juga disebut malam kemuliaan yaiku malam kang luwih apek saking sewu wulan, ingkang malam niki para malaikat padha tindhak menyang donyo, para malaikat pada ngatur donyo. Malam Lailatul Qadar iku okeh Kesejahterssn teko terbit Srengenge esok.

  Jama’ah Masjid Al-Ikhlas Gaduhan lan Ketos ingkang dimulyake Allah, kesimpulanipun malam Lailatul Qadar malam kang penuh rahmat saking Allah SWT ingkang wulan Ramadhan.

Jama'ah isyak lan taraweh makaten pengaosan sekedik saking kawula, wonten lepatipun kula nyuwon agunging pangaksami.

Wabilattaufiq Wal hidayah, Warridza wal innayah.
Wassalamu'alikum WR.Wb

kultum boso jowo masjid al-ikhlas Gatos


Syukur karananing segelas toya



Bismillahirrohmanirrohim..

Assalamu’alaikum Wr Wb


Bapak2 ibu2 sedherek2 jama’ah isyak lan traweh ingkang kaulo mulyakaken, monggo kultum ingkang sekedap puniko sareng kito bika kanthi waosan Basmallah sesarengan.
Sepindah monggo Bapak2 ibu2 sedherek2jama’ah masjid Al-Ikhlas Gaduhan-Ketos kaulo dherekaken tansah ngaturaken raos syukur kulo panjengan sami inggih dugi wekdal sakmeniko taksih dipun paringi kasehatan karunia Iman soho Islam sahinggo saged hangrawuhi jama’ah Sholat Isya’ lan insyaAllah sholat Traweh kanthi kahanan ngremenaken, Inggih sedoyo pujo lan puji namung kagunganipun Allah SWT, Sholawat sarto salam kagem junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Wonten ing kasempatan puniko kepareng dalem ngaturaken sekedik “Bab Raos Syukur Wonten Ing sakgelas Toya”

Jama’ah Masjid Al-Ikhlas Rohimakumulloh,
Kados2 ingkang sampun asring di pun sampekaken bilih Allah mrintahaken titahipun/kulo panjengan sami supados nglampahi siam puniko mboten sanes nggadahi maksud lan tujuan kulo panjenengan puniko sakmangke sagedto mencapai Drajad Taqwa, salah setunggilipun ciri taqwa puniko bersyukur dumateng Allah SWT.
Kathah tiyang meniko kerso syukur menawi nikmat ingkang dipun raosaken meniko kathah, semanten ugi menawi nikmat ingkang dipun raosaken meniko sekedik utawi alit jarang tiyang ingkang saged mensyukuri nikmat puniko, Padahal sakyektosipun mboten onten nikmat alit, sekedik sangking Panjenenganipun Allah SWT, inggih namung pengertosan tiyang puniko sahinggo nikmat ingkang sampun diparingaken puniko mboten dipun syukuri.

Salah Satunggalipun cerita hikmah:
Suatu ketika Sohabat sedang duduk di rumahnya, tiba-tiba datang temannya mengeluh dan meminta pertolongan.
“Wahai Sohabat,”
kata orang itu. “aku memiliki rumah yang sempit, aku tidak kerasan tinggal di rumah tersebut.
Tolong aku agar rumahku menjadi luas,”
Kemudian Sohabat menyuruh orang itu pulang dan memasukan 5 ekor kambing ke dalam rumahnya.
Besoknya orang itu datang lagi dan berkata,
“wahai Sohabat, rumahku menjadi tambah sempit karena kambing-kambing itu”
Kemudian Sohabat kembali menyuruh orang itu pulang dan menyuruhnya memasukan 5 ekor unta. Dengan wajah penuh keheranan orang itu pulang dan menuruti apa yang suruh Sohabat.
Besoknya orang itu kembali lagi dengan wajah sangat marah.
“ Sohabat, sekarang aku tidak bisa tidur, kulo kesok-sok kaliyan mendo lan onta. Aku hanya bisa berdiri mematung di tumahku,”
“Pulanglah,” jawab Sohabat. “Lalu keluarkan semua binatang ternak itu dari rumahmu.”
Besoknya orang itu kembali dengan wajah berseri-seri, “Alhamdulillah, sekarang rumahku menjadi sangat luas sekali, aku bisa tenang tiduran dan melakukan apapun di rumahku,” kata orang itu dengan penuh semangat.

Padahal rumahnya tak berubah, apalagi bertambah luas secara fisik dari sebelumnya.
Lhah! lantas punopo Relevansinipun/hubunganuipun crios niki wou kaliyan wulan romadhan puniko?
Makaten, Kanthi Ramadhan Allah tansah membimbing, mendidik kulo panjengan sami ing tembe sakalangkung pinter anggenipun mensyukuri nikmattipun ingkang sampun diparingaken puniko. Segelas, utawi bergelas-gelas toya ingkang dipun unjuk sabendinten jarang bahkan wonten ingkang dereng ngakeni, nopo maleh malah dereng mangertosi bilih Toya niki wou salah satunggilipun nikmat Allah ingkang ageng, kathah, soho bermanfaat. Ananging wekdal nepaki ngelak ingkang sanged2, satunggal gelas toya pethak kemawon kulo panjengan sami saged ngraosaken dospundi nikmatipun, padahal ing dinten2 selain Romadhan kito asring ngremehaken nikmat Allah saking setunggal gelas Toya pethk puniko.

Bapak2 ibu2 sedherek2 jama’ah isyak lan traweh ingkang kaulo mulyakaken,
Lajjeng dos pundi anggenipun bersyukur dumateng Allah SWT?
Poro alim ngendikakaken3 cara bersyukur dumateng Allah:
1. Bersyukur ngagem weningipun batos(menawi tiyang sampun saged nglaksanaken puniko Tamtu mboten bakalan sakmangke maiben utawi ingkar saking nikmatipun Allah)
2. Bersyukur ngagem ucapan, lidah ingkang biasa melafaskan kata2 saged ngungkapaken ungkapan2 utomi sarono mujudtaken raos syukur kito, Subhanallah 10 kebaikan, lailla ha illlah 20 kebaikan, Alhmdulillah 30 kebaikan
3. Bersyukur ngagem perbuatan, perbuatan ingkang bisa kito laksanaaken mboten liyo mboten sanes kagem hal2 ingkang positif, ingkng sae, ingkang bermanfaat. Menurut Imam Al-Ghozali wonten pitu anggota badan ingkang kedah dipunmaksimalaken kagem bersyukur. Antaranipun, 1mata, 2telinga, 3lidah, 4tangan, 5perut, 6kemaluan, dan 7kaki.

Mugi kanthi Romadhn puniko sagedto ndadosken shahruttarbiyah utawai bulan pendidikan ingkang ndadosaken kulo panjengan sami insan ingkan tansah saged lan langkung pinter bersyukur dumateng Allah SWT sae wonten ing lahir ugi wonten ing batin.

Makaten isian saking kulo, wonten lepatipun nyuwun agunging pangaksami, wabilattaufiq wal hidayah, warridzo wal innayah,

Wassalamu'alikum Wr Wb

ANAK LANANG

ANAK LANANG "FRIZA M HANAFI" KETIKA USIA MENGINJAK 1,5 BULAN

Sunday, April 13, 2014

FRIZA M HANAFI Gaduhan

jagoan kecilku belajar dengan media teknologi




WISUDA ( Gaduhan Hargosari )


10 MAKHLUK HIDUP LANGKA


Punya ISKA DWI C. Kelas VIIB, SMPN 2 SEMANU

Keberadaan hewan dan tumbuhan langka di Indonesia yang seharusnya dilindungi ternyata kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama pemerintah sebagai bagian yang memiliki kekuasaan untuk membentuk upaya penyelamatan flora dan fauna yang hampir punah ini. Kalau kepunahan terus berlanjut, keanekaragaman hayati kita akan semakin menurun. Telah menjadi tugas kita saat ini untuk melestarikan berbagai flora maupun fauna tersebut untuk saat ini. Berikut ini adalah 10 makhluk hidup yang kami unduh dari internet dan kami kemas dalam bentuk kliping.

1.      GAJAH SUMATERA


















Gajah sumatera adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera. Gajah sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah sumatera lenyap akibat dibunuh manusia, dan 30% kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. Sekitar 83% habitat gajah sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif.

Gajah sumatera adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah sumatera adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.


2.    KOMODO



















Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.

Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.









3.    RAFFLESIA ARNOLDI
Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis.

Penamaan bunga raksasa ini tidak terlepas oleh sejarah penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di suatu tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga Bengkulu dikenal di dunia sebagai The Land of Rafflesia atau Bumi Rafflesia. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Jadi penamaan bunga Rafflesia arnoldi didasarkan dari gabungan nama pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga.

Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma. Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram.

Bunga Rafflesia Arnoldi menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati


4.   MANGGA KASTURI

















Mangga kasturi atau Mangifera casturi merupakan buah mangga spesifik Kalimantan Selatan. Pohon mangga kasturi bisa mencapai tinggi 25 m dengan diameter batang ± 40 – 115 cm. Kulit kayu berwarna putih keabu-abuan sampai coklat terang, kadangkala terdapat retakan atau celah kecil ± 1 cm berupa kulit kayu mati dan mirip dengan Mangifera indica. Daun bertangkai, berbentuk lanset memanjang dengan ujung runcing dan pada kedua belah sisi tulang daun tengah terdapat 12 – 25 tulang daun samping. Daun muda menggantung lemas dan berwarna ungu tua.

Buah kasturi kenampakannya mirip dengan buah mangga tetapi berukuran kecil, berbentu bulat sampai ellipsoid dengan ukuran panjang 5 – 6 cm, lebar 4 – 5 cm dan berat ± 65,6 gram. Kulit buah tipis dengan warna hijau terang dengan bintik-bintik berwarna gelap dan apabila masak maka kulit buah berubah menjadi kehitaman. Daging buah berwarna oranye gelap, kandungan serat 1,06% dan memiliki rasa yang manis dan lezat. Sifat yang menonjol dari kasturi adalah aroma buah yang harum sehingga banyak disukai masyarakat Kalimantan Selatan.












5.    HARIMAU SUMATERA ( latin : Panthera Tigris Sumatrae)


















Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari. Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara tahun 1998 dan 2000.















6.   ORANG UTAN (latin : Pongo Pygmaeus)



















Orang utan memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter. Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi. Saat mencapai tingkat kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yang besar, rambut menjadi panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Berat orang utan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30-50 kg. Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orangutan masih termasuk dalam spesies kera besar seperti gorila dan simpanse. Golongan kera besar masuk dalam klasifikasi mammalia, memiliki ukuran otak yang besar, mata yang mengarah kedepan, dan tangan yang dapat melakukan genggaman.














7.    KANTONG SEMAR




























Pada umumnya, Nepenthes (Kantong Semar) memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N. ampullaria.

Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.

8.    TANAMAN BAYUR (Latin : Pterospermum javanicum)





















Bayur, bayor atau wadang (Pterospermum javanicum) adalah sejenis pohon penghasil kayu pertukangan berkualitas baik. Pohon besar, tingginya dapat mencapai 45 m dan gemang batangnya 1 m. Pepagan berwarna keabu-abuan, halus hingga memecah dangkal. Ranting-ranting berambut halus. Daun tunggal terletak berseling, bertangkai pendek, 3–6 mm. Helaian daun bundar telur sampai lanset, sekira 4–14 x 2,5–7 cm, dengan ujung meluncip dan pangkal asimetris: sebelah membundar dan sebelahnya menyempit runcing. Sisi atas hijau terang, sisi bawah daun berambut bintang halus kecoklatan, pada pangkal dengan tiga tulang daun.

Perbungaan berupa malai terminal atau di ketiak. Bunga panjang hingga 6 cm, kuning, berambut halus. Buah kotak silindris, 5–13 x 2–5 cm, mula-mula berambut halus kemudian gundul. Bijinya banyak dan bersayap.










9.   BADAK JAWA (latin : Rhinoceras Sundaicus)















Badak jawa, lebih tepatnya badak Sunda, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.
Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap. Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan. Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah.

10.                       BABI RUSA













Babirusa adalah marga hewan dari beberapa jenis babi liar yang hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan pulau-pulau Maluku lainnya. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.

Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.

Binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu. Taringnya panjang mencuat ke atas, berguna melindungi matanya dari duri rotan. Babirusa betina melahirkan satu sampai dua ekor satu kali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 125 hingga 150 hari. Bayi babirusa itu akan disusui selama satu bulan, setelah itu akan mencari makanan sendiri di hutan bebas. Selama setahun babirusa betina hanya melahirkan satu kali. Usia dewasa seekor babirusa lima hingga 10 bulan, dan dapat bertahan hingga usia 24 tahun.

Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan. Populasi hewan yang juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia.

Sejak tahun 1996 hewan ini telah masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh IUCN dan CITES. Namun masih sering dijumpai perdagangan daging babirusa di daerah Sulawesi Utara.

              Sumber : Dari berbagai sumber di Internet

TUGAS KPPS TPS HARGOSARI 17


 

Tugas dadi KPPS Pemilu 2014 neng TPS Hargosari 17, tak rewangi mangan ro adus pisan, nyita waktu, tenogo ro pikiran, jalukku sopo sik unggul, menang dadi anggota legislatif, ojo lali ro rakyat, eling jabatan adalah amanah, eling janjimu naliko kampanye...........